Rabu, 08 Desember 2010

Nasihatkan dengan Bertanya

"Tolong beri saya nasihat". Demikian pesan di sms yang saya terima
beberapa hari yang lalu. Saya tidak tahu sms tersebut dari mana, karena
pengirim tidak menyebut nama, dan sebelumnya saya tidak memiliki nomor
si pengirim. Permintaan ini menurut saya tidak lazim, sebab jarang orang
meminta nasihat. Justru kebanyakan orang suka memberi nasihat, walau
tidak diminta. Pada kenyataannya pula, orang tidak mudah menerima
nasihat orang lain, walau dia salah. Saya tidak tahu, pesan di sms
tersebut apakah dari orang yang mudah menerima nasihat atau yang sulit.
Saya juga tidak tahu, apakah pesan tersebut dari orang yang lebih tua
dari saya atau lebih muda. Hanya saja, pesan tersebut mengingatkan saya
akan pengalaman yang ingin saya bagikan pada pembaca. Menurut saya, kata
nasihat sudah identik dengan tutur kata bijak yang keluar dari orang
yang lebih tua ke yang lebih muda. Rupanya sudah jadi rumus nasihat,
harus keluar dari yang lebih tua. Kalau keluar dari yang lebih muda, ini
namanya "kuwalat"..ha…ha. Kalau memang sudah diterima umum bahwa orang
yang lebih tua memberi nasihat sedangkan yang lebih muda menerima
nasihat, menjadi tidak gampang menasihatkan sesuatu pada orang yang
lebih tua dari kita. Salah-salah kita akan dapat nasihat balik dengan
ungkapan, "apa kamu sudah kenyang makan asam-garam". Nah…bisa mules kan?

http://blog.stie-mce.ac.id/sonhaji/2010/12/09/nasihatkan-dengan-bertanya/